Langsung ke konten utama

Gunung raung (extreme of java)

Pada tanggal 25 desember 2019 saya bersama satu orang teman saya yang bernama irdan mendaki ke gunung raung.
Saya sedikit bercerita tentang gunung raung itu sendiri.
Gunung raung adalah gunung yang masih aktif yang berada di ujung timur pulau jawa tepatnya di daerah Banyuwangi dengan ketinggian 3344MDPL.
kebanyakan pendaki sering menyebutnya dengan gunung paling extrem di jawa menurut saya memang benar karena di sepanjang jalan kekuatan dan mental kita selalu di pertaruhkan dan treknya memang benar" menantang .apalagi yang konon terdengar di telinga kalangan pendaki gunung raung sendiri memiliki trek yang di beri nama siratal mustaqim .dari namanya saja membuat kita sedikit merasa tertantang atau bahkan membuat mental kita ciut karena di siratal mistaqim jalan yang kita lewati kurang lebih hanya 1-3 meter dengan kanan dan kiri kita adalah jurang dan lebih parahnya lagi jika gunung raung via kalibaru tidak memiliki sumber mata air sepanjang jalur ,jadi sudah di pastikan kita harus benar " mengirit air.oh iya di gunung raung sendiri terdapat 4 jalur dengan puncak yang berbeda juga . pertama puncak Glenmore 3277MDPL kita lalui via desa sumbermulyo,glenmore banyuwangi
Yang kedua Puncak Pandawa Lima,uniknya di puncak pandawa ini tidak tercatat ketinggianya atau masih tanda tanya .jalur ini bisa kita lalui via desa jambewangi,kalisetail banyuwangi.
Yang ketiga yaitu Puncak Raung 3332MDPL ini bisa kita lalui via desa sumberwringin sukosari Bondowoso
Dan yang ke empat adalah puncak Sejati yang sudah tidak asing lagi di kalangan para pendaki gunung .puncak ini bisa kita lalui via desa wonorejo ,kalibaru banyuwangi .
Cerita kali ini saya lalui via kalibaru banyuwangi .saya dan teman saya irdan sebetulnya sudah mempersiapkan segala hal namun tujuan utama kita adalah semeru karna yang ikut total ada3 orang namun karna teman saya satunya yang bernama zidan tidak bisa ikut karena ada acara keluarga ,akhirnya seketika itu pula sayapun mengubah plan Semeru menjadi Raung sempet terbelit di pikiran ku apakah saya bisa ,apakah saya mampu melewati treknya yang terkenal extrem itu.akhirnya berbekal keyakinan dan doa saya memberanikan untuk melangkah karena saya ingat sebuah kata "takut hanya akan membuatmu lemah" kita sudah sepakat jika nanti perjalanan kita bukan naik kendaraan melainkan backpacker.
Backpacker menurut saya sendiri adalah pergi ke tempat baru atau traveling ke tempat yang belum pernah kita kunjungi dengan keunikan sendiri misal dengan transportasi apapun yang penting nyampe pada tujuan ,tidur ngemper ,makan apa adanya yang penting kenyang dari hal sederhana tersebut sudah mengajarkan banyak hal terutama untuk bersyukur rendah hati dan saling berbagi
Nah saya sendiri memilih untuk memilih transportasi kereta api dari pasuruan-kalibaru ,perjalanan yang kami tempuh kurang lebih 4 jam .sepanjang perjalanan kami di suguhkan dengan pemandangan alam yang masih alami sampai terterah di benak saya "mungkin ini alasan kenapa kebanyakan pecinta alam tidak pernah bosan dengan ciptaan yang maha kuasa "
Sampai akhirnya kami tida di stasiun kalibaru .uniknya di sini setelah kita sampe kita langsung di hampiri oleh para ojek motor dan bilang "kemana kemana pak adi atau bu soeto " hehehe kami  setengah terkejut dan setengah kagum dengan mereka yang selalu stay di depan stasiun kalibaru.tak lama kami pun di antar ke BC Bu Soeto sampe di sana kita sudah di tunggu oleh mas udin selaku owner BC Bu soeto, setelah kita berbincang" dengan mas udin pukul 22.00 kami pun istirahat di BC sembari menunggu rombongan lain yang belum datang .ke esokan harinya tgl 24 desember kami masih belum naik karna jadwal kita tgl 25 .sehari di BC membuat saya jenuh dan akhirnya saya dan teman saya keliling desa kalibaru melihat kebun sungai dan pohon" di sana yang masih di bilang segar dan alami .jauh dari pusat kota suasana di sini membuat saya betah apalagi warga di sana juga sangat ramah terhadap kami hehehe maklum kami kan pendatang.
Sepuas kami keliling kami kembali ke BC dan nampak beberapa rombongan yang akan naik bersama tgl 25 besok sudah berdatangan .kamipun saling berkenalan dan saling berbagi cerita dan pengalaman seputar naik gunung .dan akhirnya kami pun menjadi akrab seperti keluarga sendiri itulah salah satu keistimewaan naik gunung dengan orang" baru .
Setelah semua kumpul total ada 20 orang pukul 20.00 malam .kami mengurus semua simaksi,logistik ,peralatan dll.
Esok harinya kami pun mempersiapkan barang bawaan kita setelah itu kamipun berkumpul untuk selanjutnya di beri bekal dan arahan sama mas udin selaku owner basecamp bu soeto tak lupa kita juga mengabadikan foto bersama sebelum menuju ke balai desa 
semuanya beres.kamipun menuju tukang ojek yang siap membawa kami menuju balaidesa.keseruan mulai tercipta ketika kita naik ojek bersama" menuju balai desa,dengan suara ciri khas motor ala desa heheheheh. dari awal kami berangkat saya bersyukur bisa mendapatkan momen seperti ini terlebih,ini kali pertama saya naik ojek .sesampainya kita di balai desa kita di sambut dengan dua orang .dan mulai memberikan pencerahan dengan apa" yang berhubungan dengan gunung Raung itu sendiri.
Dari pencerahan orang tersebut saya bisa pastikan jika gunung raung bukan bicara soal extrem nya saja tapi juga bicara soal mistisnya juga👻.
Setelah kami di beri arahan kamipun bergegas ke tukang ojek masing" dan berangkat.
baru saja memulai perjalanan naik ojek saya di suguhkan dengan keadaan yang berbeda yang membuat saya begitu menikmati hal itu tak lain adalah ketika kami berangkat,banyak warga sekitar desa kalibaru melihat kami seraya melambaikan tangan tak sedikit pula yang berbicara hati" yo leee....
"Setiap perjalanan adalah pengalaman
Melangkahlah keluarlah dari zona nyaman karna itu yang memberimu banyak hal entah tentang budaya ,kebiasaan atau kebersamaan"
Sepanjang jalan menuju pos1 jalan yang kami lewati mulai dari trek aspal ,tanah sampai jalur makadam ,untung nya tukang ojek yang kita naiki sudah biasa dengan trek seperti ini ,tukang ojek juga bertanya pada saya
"Dari mana mas "
"Ini dari pasuruan pak"
" ohh pasuruan berarti deket sama mbah khamid ya mas rumahnya "
"Ohh engge pak deket ,lho bapak pernah ke makam e mbah khamid pak ?
"Iyaa mas mbah khamid sudah tidak asing lagi di telinga orang banyuwangi mas beliau adalah waliyullloh mas ,banyak cerita karomah" beliau yang sudah kami dengar mas
"Ohhh iya pak saya juga sering dengar karomah belau dari orang" pasuruan ..
Setelah kami berbincang " lama ternyata pak mail tukang ojek ini sering ziarah ke pasuruan tepatnya di makam mbah khamid pasuruan .......
Setelah kami naik ojek sampailah kami di pos 1 (rumah pak sunarya ) setelah semua berkumpul di pos 1 kami cek ulang barang" bawaan kami,setelah semua beres mulai lah kami berdoa bersama.
"Berdoalah sebelum melangkah
Karna pergi dari rumah naik gunung dan
Masuk dalam rimbunan hutan adalah
Perjalanan spiritual ketika menghabiskan
Waktu dengan alam maka kau akan
Mengenal siapa dirimu dan siapa
"Tuhanmu.....
Selepas kami berdo,a perjalanan pun di mulai dari pos 1 pukul 08.22,
Di perjalanan pos 1 kita masih menemui kebun" milik warga sekitar dan jalanannya pun masih terbilang landai.
Begitu juga dengan langit yang cerah seakan menemani langkah kami untuk terus melangkah .perjalanan kami terbilang santai karna rombongan kami yang jumlahnya 20 orang berjalan beriringan....
Waktu terus berjalan namun langkah dan semangat kami tak pernah padam walau terkadang rasa lelah selalu datang .
Namun ketika rasa lelah yang tak tertahan menghentikan langkah kami untuk berjalan akhirnya saya memutuskan untuk istirahat sejenak sembari memandang sekiling hutan karna kami sudah berjalan separuh perjalanan pos1-pos2 .
Setelah kami istirahat sekitar 15 menit kamipun melanjutkan perjalanan menuju pos2,beban yang kami bawa tidak main" karna kami tidak sewa porter dan jalur ini tidak ada sumber mata air sama sekali jadi sudah di pastikan kami harus membawa banyak air untuk bertahan selama 3 hari 2 malam di atas hehehe. jadi sudah pasti,beban yang kami bawa cukup banyak.kami pun terus berjalan sampai di pos 2 sekitar pukul 10.45.
Sampai di sana kami bertemu dengan banyak pendaki dan yang paling banyak adalah pendaki yang mau turun .saya dan teman saya irdan pun langsung ngobrol sembari nunggu rombongan kami yang masih di belakang .
"Alam memang selalu menjadi
Tempat berkumpulnya manusia yang
Saling menghargai dan berbagi ,tak peduli
Tentang agama atau ras karna yang
Paling penting adalah kehangatan
Persaudaraan dan kebersamaan
" Itulah yang saya rasakan.
Setelah kami saling ngobrol akhirnya saya dan teman saya langsung lanjut perjalanan mengejar pos 7 agar cepat sampai hehehe.......
Waktu terus berjalan dan langkah kamipun terus beriringan,terik matahari tak mau hilang ,namun semangat kamipun enggan untuk goyah .
Hingga kami tiba di pos 3 sekitar
Pukul 12.05 di pos3 kami berhenti cukup sebentar untuk sekedar minum setelah itu kami lanjut perjalanan menuju pos 4
Sepanjang perjalanan yang kami lalui di sambut dengan hutan belantara yang cukup lebat dan seperti biasa teman saya irdan melipir ke pohon sebentar lalu berhenti sejenak untuk meneguk air ,tidak bosan bosanya saya selalu mengingatkan agar tidak terlau boros dengan minuman mengingat waktu kami tidak sebentar di atas dan bekal air yang kami bawa terbilang minim.namun dia masih meyakinan saya jika nanti air yang kami bawa pasti cukup untuk di atas .sayapun menghiarukan ucapanya lalu kami lanjut perjalanan sampai akhirnya kami tiba di pos 4 sekitar pukul 13.15 .
Kaki saya sudah mulai terasa pegal di tambah dengan perut yang sudah mulai meriang karena lapar.di pos 4 kami memakan bekal nasi yang kita bawa dari BC sehingga kami di pos 4 bisa di bilang istirahat agak lama .kebersamaan pun mulai kita rasakan seperti keluarga dimana rasa keegoisan tidak di temukan dan yang ada hanyalah berbagi kebahagiaan inilah kesan yang bisa saya petik "gunung adalah tempat berbagi kebahagiaan dengan orang",tak peduli sudah saling kenal atau belum kenal.
Setelah kami istirahat cukup kamipun segera bergegas melanjutkan perjalanan menuju pos 5 .sebelum beranjak pergi saya melihat peta mt raung yang ada di baju teman saya ,yang terlihat jarak yang kami tempuh tidak terlalu jauh.syukurlah pikirku
Akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan
Kabut mulai menemani perjalanan kami cuaca yang tadinya panas kini menjadi gelap di tambah hawa dingin yang seakan datang dari berbagai arah.hutan yang lebat di tambah suara hewan" kecil yang sudah mulai menyanyi menjadi teman kami saat berjalan hingga kami tiba di pos 5 pukul 14.35 .kami tidak berlama lama mengingat waktu sudah mulai gelap di tambah kabut sudah tebal.dan rombongan kami sudah ada di depan kamipun langsung melanjutkan perjalanan
Menyusul rombongan kami.trek dari pos 5 ke pos 6 memang menantang tak jarang di sebagian jalur terdapat tali karena memang trek nya sangat curam di tambah rasa lelah kami juga sudah mulai berasa dan akhirnya kami tiba di pos 6 sekitar pukul 16.10 dari sini kaki sudah mulai terasa pegal di tambah hawa dingin yang menjadi alasan agar kami tidak terlalu lama istirahat. Dari pos 6 ke pos 7 jaraknya cukup lumayan .kami pun melangkah dengan keadaan lelah tak peduli cuaca.rintik gerimis menemai perjalanan kami.di separuh perjalanan saya merasa aneh karena waktu berjalan di belakang irdan ,saya merasakan ada langkah kaki,tapi suara tersebut berasal dari belakang .padahal posisi waktu itu saya paling belakang.tak jarang mata ini menengok ke belakang sambil memastikan siapa gerangan namun di belakang ,tidak ada siapa" .mungkin karena terlalu lelah atau memang ada yang menyapa entahlah .kami terus berjalan hingga kami tiba di camp7 pukul 18.25.
Susana hening namun pemandangan sekeliling membuat mata enggan untuk terlelap seakan semesta memberi sedikit hadiah dari lelahnya perjalanan.di camp 7 kami mendirikan tenda ,masak lalu menyeruput kopi untuk kita nikmati .di ketinggian kita dapat melihat lampu kota dengan indahnya di tambah hembusan angin yang membuat jiwa merasa damai .
Memang benar "setiap orang memiliki cara sendiri untuk menikmati dan mensyukuri hidup".setelah kami santai" akhirnya kami istirahat ,mengingat nanti jam 02.00 kami akan summit attack.
Alarm membangunkan kami tepat pukul 01.35 dan kami mulai memasak untuk sekedar mengganjal perut agar kondisi fit saat summit nanti .pukul 02.00 rombongan kami yang berjumlah 20 orang berkumpul dan di beri arahan oleh pak tosan ,selaku guide raung .pak tosan sendiri berpesan agar tetap fokus,dan tidak berteriak saat melewati jembatan siratal mustaqim karena konon jika kita berteriak kabut akan menutupi jalur dan kita akan gagal sampai puncak.
Dengan angin malam yang sedikit membuat badan terasa kedinginan kamipun berdo,a bersama dan melanjutkan perjalanan menuju pos 8.
Kamipun terus melangkah pelan tapi pasti sampai akhirnya kami tiba di pos 8.di sini kami tidak terlalu lama mengingat waktu kamipun lanjut menuju pos 9 .
Mentari mulai menyapa di cakrawala yang semakin indah,waktu menunjukan pukul 05.10 dan kami tiba di pos 9 .
Pemandangan yang begitu indah ditambah lautan awan yang seakan membuat kami semakin semangat untuk melangkah kamipun segera memasang perlengkapan climbing kami.dalam hati tertera kata"apakah mungkin bisa"
Tapi entah apa yang membuat saya begitu yakin jika saya pasti bisa
"Sesulit apapun rintanganya kita masih
Memiliki senjata terhebat yaitu doa Kamipun mulai bergegas melanjutkan perjalanan menuju puncak bendera .dari sudut cakrawala matahari mulai menyapa beriringan dengan langkah kami yang semakin semangat .pemandangan sekeliling benar" membuat kami mengucap akan kata syukur kepada sang pencipta.dari kejauhan puncak raung terlihat dengan gagahnya di tambah tebing tebing yang curam membuat kami semakin yakin jika raung benar benar gunung extrem yang pernah saya lalui .
Kamipun terus melangkah sampai Akhirnya kami tiba di puncak bendera pukul 05.25 
Sampai puncak bendera fikiran dan pandangan mata langsung tertuju pada trek extrim yang ada di depan mata
Saya yakin jika rombongan kami bisa sampai puncak sejati dengan selamat berbekal keyakinan serta doa
Dengan langkah yang terbilang lambat satu persatu rombongan kami mulai berjalan menuju siratal mustaqim kamipun harus berhati" ketika melawatinya karna jika kami kehilangan fokus maka tidak ada lagi selain nyawa kami yang jadi taruhannya karna jalan setapak yang kami lewati hanya memiliki lebar 1-3 meter .
rasa takut sempat menjadi hal pertama yang saya rasakan ketika melewatinya tapi berusaha melawanya adalah hal yang menjadikan saya lebih percaya diri dan berhati".ketika ponsel di kantong kukeluarkan hanya ingin mengambil momen ketika melewatinya,tapi cak Agus selaku guide ke 2 raung melarang saya karena jika kita kehilangan fokus atau tidak fokus maka tidak musthail jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan,oleh karnanya cak Agus melarang saya akhirnya ponsel ,saya masukan kembali ke kantong.
Kamipun melewati extreme 1 dengan rasa yakin pasti bisa melewatinya meski mata sempat menengok ke bawah dan melihat langsung jurang di depan mata. kekuatan tangan dan kaki sangat di uji
Disini tatkala apa yang kita lihat memang sangat menguji mental kita ,setelah melewati extreme 1 kami melanjutkan perjalanan turun lagi menuju etxreme 2 benar" raung selalu menguji mental serta kekuatan kita,sedikit terjadi kesalahan maka entah apa yang terjadi pada kita .
Jalur Extreme 2 memang terbilang cukup curam karena kita langsung berhadapan dengan jurang di bawah kita ,extreme 2 sudah kita lalui rasanya sedikit lega sudah melewati itu semua setelah extreme 2  trek yang kami lalui alhamdulillah tidak terlalu curam namun itu hanya sesaat karena setelah kita melewati jalur sebelah tebing kita harus menaiki tebing terjal karna itu jalan menuju puncak raung terpeleset sedikit maka kita akan kehilangan nyawa kita karna di bawah kita adalah jurang.
Memang benar,raung akan selalu memberi kesan sangat berbeda dengan gunung lainya.dengan sangat berhati" kami melewati itu semua,ditambah kemiringan yang cukup tajam ketika melewati trek batu sempat membuat saya ketakutan ketika melihat kebawah memang iya karena saat langkah saya berhenti dan saat itu juga saya melihat kebelakang seakan tubuh ini gemetar karena tidak bisa di bayangkan jika sedikit salah langkah maka nyawalah yang menjadi taruhanya sedikit demi sedikit kaki ini terus bergerak sampai akhirnya saya berhasil mencapai puncak sejati gunung raung .rasa lelah itu seakan terbayar dengan pemandangan lautan awan dan kaldera raung yang begituh megahnya.
bagiku puncak adalah sebuah tujuan bukan bonus karna tujuan selalu menuntun kita untuk tetap bangkit dalam hal apapun ,dalam keadaan apapun dan di dasari dengan rasa percaya diri dan semangat yang tinggi karna ketika kita memiliki tujuan maka kita selalu memperjuangkanya dengan langkah kita. urusan berhasil atau tidaknya kita serahkan pada pemilik alam semesta karna yang terpenting adalah usaha kita dalam menggapainya"
Sambil menunggu rombongan tiba,saya berdiam diri merenung,tak lepas air mata ini jatuh karna raga tak bisa harus berucap apalagi .layaknya sebuah mimpi bisa berdiri di puncak sejati dan benar seperti pepatah mengatakan yang sejati adalah yang sulit untuk di perjuangkan.
Akhirnya 1 persatu rombongan kami tiba di puncak sejati sampai akhirnya semua sampai.canda ,tawa,haru semua menjadi satu saat kami tiba di puncak sejati dan terkadang momen seperti inilah yang paling berkesan saat kita mendaki gunung.
Alam adalah tempat kita berbagi meski terkadang hati butuh waktu sebentar untuk ber ekpresi ,alam juga tempat kita untuk belajar ,belajar memahami lika liku kehidupan dan menjalaninya dengan sabar.alam tempat kita membentuk jati diri dari ke egoisan hati serta melatih diri agar tetap rendah hati.tetaplah membumi karna semua akan kembali pada saatnya nanti.
Terima Kasih untuk yang sudah melihat catatan ini ,semoga ada pelajaran yang bisa kalian ambil dari perjalanan ini.
SEKIAN.......

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukit yang belum terjamah

Tidak ada yang salah untuk melangkah karna pada akhirnya manusia memiliki caranya sendiri untuk menikmati hidup dan memaknai hidup, begitu juga dengan hobi ini yang kerap kali menjadi dalang dari semua perjalanan yang memiliki banyak cerita. kala itu aku dan kawanku yang bernama irdan ingin pergi sejenak dari keramaian kota dengan tujuan ngopi sambil bercengkrama dengan alam namun beberapa tempat yang selalu ramai pengunjung menjadikan kami dilema untuk memilih tempat yang masih alami dan belum komersil, beberapa opsi mengarah pada perbukitan dan gunung akan tetapi waktu yang terbatas lebih memilih untuk ke bukit, dan kami memilih bukit gendis sebagai tujuan kami kali ini sebab menurut fajar teman asal surabaya yang aktif dalam dunia pendakian ini memberitahu jika di bukit gendis ini masih minim pengunjung karna faktor jalan menuju bukit ini yang kurang mendukung dan juga banyak orang yang masih belum tau tempat satu ini, dengan alasan inilah kami memilih untuk mengeksplor bukit ge...

TEROR MENCEKAM RAUNG

Cerita ini adalah kelanjutan dari kisah sebelumnya yakni gunung raung tetapi kisah mistis ini saya alami ketika turun dari puncak sejati . Banyak dari kalian pasti juga ada yang pernah mengalami kejadian seperti ini. Tapi intinya kejadian seperti ini memberi banyak sekali pelajaran dan pengalaman. Agar kita selalu bisa menghormati dan Menjaga apa yang ada di sekitar kita. Waktu itu Setelah sampai puncak gunung raung selang waktu 2 jam kita langsung turun karena cuaca tiba" berganti kabut dengan seketika. "alam memang sulit di tebak" Saat itu juga rombongan kami langsung turun dari puncak gunung raung menunju puncak tusuk gigi hanya sekedar untuk ber istirahat dan mengambil momen. dinamakan puncak tusuk gigi mungkin karena tebing yang cukup unik ini berbentuk seperti tusuk gigi yang menjulang lancip ke atas . selepas itu rombongan kami yang berjumlah 20 orang di bagi menjadi tiga yakni masing" menjadi 7 orang . Nah saya mendapati rombon...