Tidak ada yang salah untuk melangkah karna pada akhirnya manusia memiliki caranya sendiri untuk menikmati hidup dan memaknai hidup, begitu juga dengan hobi ini yang kerap kali menjadi dalang dari semua perjalanan yang memiliki banyak cerita.
kala itu aku dan kawanku yang bernama irdan ingin pergi sejenak dari keramaian kota dengan tujuan ngopi sambil bercengkrama dengan alam namun beberapa tempat yang selalu ramai pengunjung menjadikan kami dilema untuk memilih tempat yang masih alami dan belum komersil, beberapa opsi mengarah pada perbukitan dan gunung akan tetapi waktu yang terbatas lebih memilih untuk ke bukit, dan kami memilih bukit gendis sebagai tujuan kami kali ini sebab menurut fajar teman asal surabaya yang aktif dalam dunia pendakian ini memberitahu jika di bukit gendis ini masih minim pengunjung karna faktor jalan menuju bukit ini yang kurang mendukung dan juga banyak orang yang masih belum tau tempat satu ini, dengan alasan inilah kami memilih untuk mengeksplor bukit gendis yang masih alami, dan pada saat itu bukit gendis belum masuk google maps jadi kami benar benar harus mencari petunjuk dengan berbagai cara salah satunya dengan berkomunikasi dengan penduduk setempat.
Kami berangkat dari pasuruan kota menuju nongkojajar dengan cuaca yang cerah setelah kami berangkat dengan tekad kami yang ala kadarnya kami yakin jika nantinya kami sampai di bukit gendis meskipun petunjuk yang di berikan fajar tidak sebanyak di website dan google maps fajar mengatakan jika bukit gendis berada di desa tlogosari tutur nongkojajar
Selebihnya kami memcari sendiri melalui petunjuk warga sekitar, tidak terlalu lama karna perjalanan pasuruan kota menuju nongkojajar hanya memakan waktu sekitar satu jam.
Memasuki desa tlogosari kami kebingunan lantaran petunjuk bukit gendis sama sekali tidak kami temukan beruntung beberapa warga yang melihat kami kebingungan mengahmpiri kami
"Mau kemana mas?" Ucap salah seorang warga.
" ini pak mau ke bukit gendis" sambungku.
" oh bukit gendis, mas ngikut jalan ini saja nanti setelah ada percabangan yang mengarah pada kebun jagung miliki warga mas masuk aja, jalannya sedikit sulit mas karna belum banyak yang tau bukit gendis ini" jawab salah seorang warga dengan penuh keyakianan.
" oh iyaudah pak terima kasih informasinya" sahut irdan
" iya mas, sam sama, "
Kami melanjutkan perjalanan mengikuti arahan warga dan benar saja, jalanan yang sempit dan masih alami sedikit membuat motor kami kesulitan untuk melewatinya, untung saja kawanku satu ini handal dalam situasi apapun, kami terus mengikuti arahan yang di berikan oleh warga tadi, sampai akhirnya kami tiba di warung yang di sebelahnya tertulis bukit gendis di pintu masuk nya yang lengkap dengan fasilitas tempat parkir. Tak perlu banyak waktu kami segera melakukan registrasi yang ternyata kami hanya di tarik biaya parkirnya saja.
pelataran bukit Gendis
Hujan turun dengan sangat deras, kami terkurung di warung di bawah bukit gendis dengan pemilik warung, rencana awal kami langsung naik harus berhenti sejenak sampai hujan benar benar reda, suasana begitu dingin dan hening dengan secangkir kopi dan rokok kretek menjadi teman sejati di antara obrolan kami bertiga, sejenak kami termenung dengan pikiran yang menjadi satu dengan suasana....
Ahh hujan lagi lagi membuat hati merasa tenang.......
Selepas hujan mulai sedikit reda kami paksakan kaki ini mulai melangkah sebab waktu sudah menunjukan pukul sore tatkala langit yang sudah mulai petang selepas hujan membawa kami pada suasana yang berbeda dimana sepanjang perjalanan menuju bukit gendis kabut kabut tipis menyapa kami dengan penuh keramahan dengan rintik air hujan yang terbilang menenangkan melengkapi perjalanan kami menyurusi bukit gendis.
Setelah kami melewati tanjakan seperti tangga di depan kami terdapat beberapa warung yang viewya langsung mengarah pada hamparan bukit dan rumah rumah warga yang sangat kecil dan nampaknya kami sudah berada di ketinggian 1000 mdpl hal inilah yang membuat tempat satu ini bisa di bilang bukit dengan pemandangan yang cukup bagus di tambah lautan awan yang membentang setelah hujan menambah kecantikan satu ini. Aku dan kawanku benar benar terpukau dengan tempat ini, sayangnya semua warung belum di buka beberapa diantaranya masih belum bisa di gunakan. Kami duduk di teras seperti tempat duduk dengan view langsung mengarah ke bukit dan perkotaan membuat kami benar benar merasa daamai dan tenang di tambah hamya kami pengunjung satu satunya pada hari ini.
" bagus bener yo tempat e" sahut irdan dengan menyulut sebatang rokok..
"Iyaa benerr bagus banget" sambungku
Untungnya saat di atas sini kami sudah membawa bekal kopi dari bawah karna pemilik warung bilang jika tidak ada orang di atas dan kami harus membeli dari bawah. Kami duduk ngopi dan merokok sembari bicara tentang planing beberapa bulan kedepan yang ingin pergi ke ujung timur pulau jawa tepatnya gunung raung.
Kami turun dengan berjalan perlahan sebab kabut makin tebal bersamaan dengan rintik hujan yang jatuh menjadikan kami harus lebih waspada sebab ketika kita terpeleset maka kita akan jatuh...
Kami berjalan perlahan sampai akhirnya kami turun dengan selamat.....
kala itu aku dan kawanku yang bernama irdan ingin pergi sejenak dari keramaian kota dengan tujuan ngopi sambil bercengkrama dengan alam namun beberapa tempat yang selalu ramai pengunjung menjadikan kami dilema untuk memilih tempat yang masih alami dan belum komersil, beberapa opsi mengarah pada perbukitan dan gunung akan tetapi waktu yang terbatas lebih memilih untuk ke bukit, dan kami memilih bukit gendis sebagai tujuan kami kali ini sebab menurut fajar teman asal surabaya yang aktif dalam dunia pendakian ini memberitahu jika di bukit gendis ini masih minim pengunjung karna faktor jalan menuju bukit ini yang kurang mendukung dan juga banyak orang yang masih belum tau tempat satu ini, dengan alasan inilah kami memilih untuk mengeksplor bukit gendis yang masih alami, dan pada saat itu bukit gendis belum masuk google maps jadi kami benar benar harus mencari petunjuk dengan berbagai cara salah satunya dengan berkomunikasi dengan penduduk setempat.
Kami berangkat dari pasuruan kota menuju nongkojajar dengan cuaca yang cerah setelah kami berangkat dengan tekad kami yang ala kadarnya kami yakin jika nantinya kami sampai di bukit gendis meskipun petunjuk yang di berikan fajar tidak sebanyak di website dan google maps fajar mengatakan jika bukit gendis berada di desa tlogosari tutur nongkojajar
Selebihnya kami memcari sendiri melalui petunjuk warga sekitar, tidak terlalu lama karna perjalanan pasuruan kota menuju nongkojajar hanya memakan waktu sekitar satu jam.
Memasuki desa tlogosari kami kebingunan lantaran petunjuk bukit gendis sama sekali tidak kami temukan beruntung beberapa warga yang melihat kami kebingungan mengahmpiri kami
"Mau kemana mas?" Ucap salah seorang warga.
" ini pak mau ke bukit gendis" sambungku.
" oh bukit gendis, mas ngikut jalan ini saja nanti setelah ada percabangan yang mengarah pada kebun jagung miliki warga mas masuk aja, jalannya sedikit sulit mas karna belum banyak yang tau bukit gendis ini" jawab salah seorang warga dengan penuh keyakianan.
" oh iyaudah pak terima kasih informasinya" sahut irdan
" iya mas, sam sama, "
Kami melanjutkan perjalanan mengikuti arahan warga dan benar saja, jalanan yang sempit dan masih alami sedikit membuat motor kami kesulitan untuk melewatinya, untung saja kawanku satu ini handal dalam situasi apapun, kami terus mengikuti arahan yang di berikan oleh warga tadi, sampai akhirnya kami tiba di warung yang di sebelahnya tertulis bukit gendis di pintu masuk nya yang lengkap dengan fasilitas tempat parkir. Tak perlu banyak waktu kami segera melakukan registrasi yang ternyata kami hanya di tarik biaya parkirnya saja.
pelataran bukit Gendis
Hujan turun dengan sangat deras, kami terkurung di warung di bawah bukit gendis dengan pemilik warung, rencana awal kami langsung naik harus berhenti sejenak sampai hujan benar benar reda, suasana begitu dingin dan hening dengan secangkir kopi dan rokok kretek menjadi teman sejati di antara obrolan kami bertiga, sejenak kami termenung dengan pikiran yang menjadi satu dengan suasana....
Ahh hujan lagi lagi membuat hati merasa tenang.......
Selepas hujan mulai sedikit reda kami paksakan kaki ini mulai melangkah sebab waktu sudah menunjukan pukul sore tatkala langit yang sudah mulai petang selepas hujan membawa kami pada suasana yang berbeda dimana sepanjang perjalanan menuju bukit gendis kabut kabut tipis menyapa kami dengan penuh keramahan dengan rintik air hujan yang terbilang menenangkan melengkapi perjalanan kami menyurusi bukit gendis.
Setelah kami melewati tanjakan seperti tangga di depan kami terdapat beberapa warung yang viewya langsung mengarah pada hamparan bukit dan rumah rumah warga yang sangat kecil dan nampaknya kami sudah berada di ketinggian 1000 mdpl hal inilah yang membuat tempat satu ini bisa di bilang bukit dengan pemandangan yang cukup bagus di tambah lautan awan yang membentang setelah hujan menambah kecantikan satu ini. Aku dan kawanku benar benar terpukau dengan tempat ini, sayangnya semua warung belum di buka beberapa diantaranya masih belum bisa di gunakan. Kami duduk di teras seperti tempat duduk dengan view langsung mengarah ke bukit dan perkotaan membuat kami benar benar merasa daamai dan tenang di tambah hamya kami pengunjung satu satunya pada hari ini.
" bagus bener yo tempat e" sahut irdan dengan menyulut sebatang rokok..
"Iyaa benerr bagus banget" sambungku
Untungnya saat di atas sini kami sudah membawa bekal kopi dari bawah karna pemilik warung bilang jika tidak ada orang di atas dan kami harus membeli dari bawah. Kami duduk ngopi dan merokok sembari bicara tentang planing beberapa bulan kedepan yang ingin pergi ke ujung timur pulau jawa tepatnya gunung raung.
Jalan setapak menuju puncak
Hari semakin sore bunyi hewan kecil mulai nyaring melengkapi susasana sebelum akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju puncak bukit gendis
Di sepanjang perjalanan kami melangkah kabut kabut tebal menyelimuti trek tanjakan yang menukik tajam dengan sangat berhati hati kami melangkah setapak demi setapak untuk menghindari salah jalur mengingat beberapa percabangan banyak kami lewati dan menurut pemilik warung satu satunya jalan menuju puncak bukit gendis yaitu dengan mengikuti jalur yang sudah di lengkapi dengan tanda pita, hal inilah yanh membuat kami harus benar benar fokus pada jalur sebab bila kita salah melangkah kami akan terserat di perbukitan gendis yang masih terbilang alami, lelah sudah mulai kami rasakan di sepanjang jalur, tapi trek yang semakin tajam dengan samping kanan jurang membuat kami terus fokus hingga kami tiba di puncak bukit gendis yang tidak terlalu besar. Sayangnya sampai di puncak bukit gendis semesta tidak mendukung, kabut kian makin tebal, halilintar mulai bergema kesana kemari dan gerimis mulai berjatuhan, kami diam sejenak sambil meneguk air yang kami bawa dari bawah.
Di sepanjang perjalanan kami melangkah kabut kabut tebal menyelimuti trek tanjakan yang menukik tajam dengan sangat berhati hati kami melangkah setapak demi setapak untuk menghindari salah jalur mengingat beberapa percabangan banyak kami lewati dan menurut pemilik warung satu satunya jalan menuju puncak bukit gendis yaitu dengan mengikuti jalur yang sudah di lengkapi dengan tanda pita, hal inilah yanh membuat kami harus benar benar fokus pada jalur sebab bila kita salah melangkah kami akan terserat di perbukitan gendis yang masih terbilang alami, lelah sudah mulai kami rasakan di sepanjang jalur, tapi trek yang semakin tajam dengan samping kanan jurang membuat kami terus fokus hingga kami tiba di puncak bukit gendis yang tidak terlalu besar. Sayangnya sampai di puncak bukit gendis semesta tidak mendukung, kabut kian makin tebal, halilintar mulai bergema kesana kemari dan gerimis mulai berjatuhan, kami diam sejenak sambil meneguk air yang kami bawa dari bawah.
Kami bersyukur bisa di beri kesempatan untuk bisa sampai di puncak gunung gendis, meskipun puncaknya tidak setenar penanggungan dan pundak tetapi perjalanan menuju bukit gendis patut kita syukuri karna banyak sekali hal hal yang bisa kami jadikan pelajaran terutama soal safety yang jauh dari presdiksi kami yang mungkin cerah tetapi semesta memiliki rencana lain hujan dan kabut tebal menjadi teman kami di sepanjang perjalanan dan kami tidak mengeluh sebab kabut selalu memberi suasana yang berbeda seperti berada di atas awan hal hal yang tidak pernah kami rasakan ketika berada di kota.
Kami turun dengan berjalan perlahan sebab kabut makin tebal bersamaan dengan rintik hujan yang jatuh menjadikan kami harus lebih waspada sebab ketika kita terpeleset maka kita akan jatuh...
Kami berjalan perlahan sampai akhirnya kami turun dengan selamat.....
Bukit gendis tidak pernah bisa di lupakan sebab kesunyian yang khas membuat tempat satu ini wajib untuk di kunjungi apalagi bagi mereka yang suka dengan ketenangan dan kedamaian.
menarik
BalasHapus