Langsung ke konten utama

TEROR MENCEKAM RAUNG

Cerita ini adalah kelanjutan dari kisah sebelumnya yakni gunung raung tetapi kisah mistis ini saya alami ketika turun dari puncak sejati .
Banyak dari kalian pasti juga ada yang pernah mengalami kejadian seperti ini.
Tapi intinya kejadian seperti ini memberi banyak sekali pelajaran dan pengalaman.
Agar kita selalu bisa menghormati dan
Menjaga apa yang ada di sekitar kita.
Waktu itu Setelah sampai puncak gunung raung selang waktu 2 jam kita langsung turun karena cuaca tiba" berganti kabut dengan seketika. "alam memang sulit di tebak"
Saat itu juga rombongan kami langsung turun dari puncak gunung raung menunju puncak tusuk gigi hanya sekedar untuk ber istirahat dan mengambil momen. dinamakan puncak tusuk gigi mungkin karena tebing yang cukup unik ini berbentuk seperti tusuk gigi yang menjulang lancip ke atas .
selepas itu rombongan kami yang berjumlah 20 orang di bagi menjadi tiga yakni masing" menjadi 7 orang .
Nah saya mendapati rombongan yang paling depan karna di benak saya ingin cepat sampai camp7 agar bisa langsung istirahat mengingat tubuh sudah sangat lelah.di rombongan paling depan kita turun sangat cepat sekali sehingga tersisa 4 orang termasuk saya sisa 3 nya ikut rombongan tengah .
kita melewati extreme 2 lanjut turun extreme1dan kita berpisah di tebing siratal mustaqim ,ketika kaki saya sedikit mengalami kram akhirnya saya menyuruh rombongan 3 itu untuk lanjut turun duluan karena pasti saya berjalan agak lambat karena kaki saya sedikit kram.mereka pun mengiyakan lantas mereka turun sangat cepat ,kabut mulai menghampiri.sayapun menengok rombongan yang di belakang terlihat dari kejauhan rombongan kami sangat jauh dari saya .sempat raga ini menunggu rombongan yang di belakang tapi cuaca semakin memburuk dan berdiam diri hanya akan membuat tubuh menjadi sangat dingin .tanpa berfikir panjang akhirnya sayapun turun sendiri sampai puncak bendera .
saya istirahat sebentar sembari menunggu rombongan belakang ,tapi rombongan yang di belakang malah tidak terlihat sama sekali,jarak kita berarti jauh .jujur waktu itu saya sedikit ragu untuk turun sendiri karena perasaan sudah tidak karuan antara ragu takut,dan lelah akhirnya saya melanjutkan turun meski seorang diri perjalanan menuju camp 9 tidak terlalu bahaya karena jarak camp 9 puncak bendera hanya 15 menit sampai camp 9 saya bertemu dua orang pendaki yang sebelumnya belum saya kenal sama sekali kamipun ngobrol sebentar
Pendaki" asal mana mas"
Aku "pasuruan mas.masnya sendiri asal mana
Pendaki" blitar mas,mas nya mau turun sendiri ?
Aku"iya mas ,mas nya liat 3 orang pendaki turun ga mas tadi?
Pendaki " iya mas .tapi sudah dari tadi itu mas turunya .kalo mau turun mending nunggu rombongan yang di atas mas bahaya turun sendiri karna kabut semakin tebal
Aku " ohh iyaa mass ....mas nya turun kapan?
Pendaki" nanti mas romobongan kami masih di belakang juga ..
Setelah kami berbincang sayapun mulai menunggu rombongan yang di belakang tapi sudah 30 menit lebih rombongan tidak juga turun gerimis mulai datang di tambah kabut makin tebal berdiam diri hanya akan membuat suhu tubuh melemah ,akhirnya sayapun memberanikan diri untuk turun waktu itu pukul 12.00...awal perjalanan tidak terjadi apa" tapi setelah di pertengahan kejadian aneh mulai bermunculan.saat saya berjalan kabut tebal sekali sehingga jalan di depan tidak terlihat sayapun berhenti sebentar anehnya padahal di belakang tidak ada orang sama sekali tapi saya ingat waktu itu mendengar suara,persis di belakang saya seperti ada orang yang menggeram hmmmm hmmmm.....sontak sayapun kaget dengan suara itu karna posisi waktu itu tidak ada siapa"
Di tambah di samping kanan persis terdengar suara anak kecil tertawa .
Rasa takut mulai menghampiri akhirnya sayapun lanjut perjalanan dengan tergesa gesa agar sampai camp 7 tapi lagi" kejadian aneh terjadi pada saat ketika turun saya melewati jalan yang sama berkali" entah apa yang mengganggu saya,padahal jalur yang saya lewati menurut saya benar tapi jalur tersebut saya lewati berkali" sampai akhirnya saya berhenti sendiri di tengah hutan dengan kondisi kabut tebal .saat itu saya berteriak kencang memanggil siapa saja yang mungkin bisa mendengar posisi saya woiiiiiiiii.......teriakan saya begitu kencang tanpa saya sadari ada yang membalas suara tersebut woiiiiii...sayapun lega mendengar suara tersebut akhirnya dengan langkah berhati" entah itu jalur apa saya mendekati suara tersebut makin dekat dan semakin dekat dengan suara itu anehhhh,suara tersebut tiba" hilang padahal jelas suara tadi .ketika saya menghampiri tidak ada satu orangpun di sini ,semakin kesini semakin rasa takut menjadi" sampai akhirnya saya mengerti jika saya sudah di ganggu dengan penunggu sini.dengan penuh rasa ketakutan akhirnya saya berdoa karna hanya dengan itu yang bisa saya lakukan dan pasrah dengan kondisi tubuh ini yang sudah mulai lelah .sampai akhirnya kabutpun hilang"alhamdulillah" pikir saya,tapi entah kenapa posisi saya waktu itu berada di antara batang" pohon yang sudah kebakar dan di bawah kaki terdapat endapan debu sampai menutupi sepatu.sayapun sadar jika saya keluar dari jalur pendakian,mencoba tenang dan melihat sekeliling nampak ada sebuah tali mungkin itu petunjuk jalan,akhirnya sayapun menghampiri tali itu dan benar saja itu adalah jalan utama untuk turun .Dengan keadaan lelah di tambah gerimis dan kabut tipis menambah suasana menjadi tidak biasa dengan sedikit takut kaki ini melangkah sampai akhirnya tiba di camp8 sayapun lega karena semakin dekat dengan camp 7 dengan langkah cepat saya beranjak turun lagi ,di tengah perjalanan saya melihat seorang pendaki turun ,tapi saya sama sekali tidak mengenali pendaki itu karena bukan bagian dari rombongan kami dia berjalan seorang diri tanpa menggunakan ransel.
"Ah sudahlah mungkin itu rombongan pendaki dari blitar " pikirku tapi dia sempat berhenti dan aku agak jauh di belakang nya ikut berhenti .yang saya lihat dia hanya melihat kebawah tanpa menoleh ke saya sama sekali sempat saya ajak ngobrol "mas camp 7 berapa menit lagi ya kira" mas .tapi dia hanya diam tanpa suara sama sekali dan setelah itu berdiri dan lanjut perjalanan tanpa menoleh ataupun pamit .padahal jarak kita hanya berkisar sekitar 8 meter tapi seperti tidak menoleh sama sekali.pikiran ku tetap positif dan kaki ini mulai melangkah untuk segera sampai akhirnya saya tiba di camp 7 aneh sekali ketika pendaki tadi tidak terlihat di camp 7 karna yang tersisa di camp7 hanya tenda rombongan kami,saya pun mulai kesana kemari mencari dan memastikan pendaki tersebut namun hasilnya tidak di temukan,sempat saya bertanya pada anaknya pak tosan selaku porter raung jika tidak ada pendaki yang turun dari camp7 dari tadi " hahh terus yang tadi itu siapa dan dimana " pertanyaan itu terus muncul di pikiran .selang waktu setengah jam,turunlah temen saya dan langsung ke tenda karena waktu itu hujan langsung turun dengan lebat dan seketika itu suasana menjadi hening.sampai malampun tiba dengan cuaca yang sangat dingin kami di paksa untuk tidak keluar tenda ,maklum suhunya yang amat dingin membuat badan terasa menggigil dan enggan untuk keluar tenda sampai akhirnya kami istirahat untuk persiapan turun besok.pagipun tiba dengan kondisi cuaca yang sedikit mendung,rombongan kamipun turun semua ,sampai Di BC semua kejadian kejadian aneh yang kita alami saling kita lontarkan ke teman" barang kali ada yang merasa ada yang ganjill apa tidak dan nyatanya banyak dari mereka yang juga ngalamin hal" aneh saat naik maupun turun .....
Sampai di sini kesimpulanya adalah ketika kita mendaki gunung,kita adalah bagian dari tamu mereka dan kita hanyalah bertamu di rumah mereka. jika ada kejadian" seperti ini perlu di pertanyakan apakah ada yang salah dengan diri kita pada saat kita di alam bebas ? Jika tidak mungkin mereka hanya sekedar menyapa dan mengingatkan jika kita selalu hidup berdampingan dengan mereka ....
Sampai disini cerita /hal yang saya alami ketika naik ke gunung raung .....
Sedikit saran jika kita naik ke gunung raung pastikan kondisi tubuh kita harus fit dan yakin dengan tujuan kita naik ke raung karena sedikit keraguan akan mempengaruhi mental dan keyakinan kita
Salam Lestari..........!!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bukit yang belum terjamah

Tidak ada yang salah untuk melangkah karna pada akhirnya manusia memiliki caranya sendiri untuk menikmati hidup dan memaknai hidup, begitu juga dengan hobi ini yang kerap kali menjadi dalang dari semua perjalanan yang memiliki banyak cerita. kala itu aku dan kawanku yang bernama irdan ingin pergi sejenak dari keramaian kota dengan tujuan ngopi sambil bercengkrama dengan alam namun beberapa tempat yang selalu ramai pengunjung menjadikan kami dilema untuk memilih tempat yang masih alami dan belum komersil, beberapa opsi mengarah pada perbukitan dan gunung akan tetapi waktu yang terbatas lebih memilih untuk ke bukit, dan kami memilih bukit gendis sebagai tujuan kami kali ini sebab menurut fajar teman asal surabaya yang aktif dalam dunia pendakian ini memberitahu jika di bukit gendis ini masih minim pengunjung karna faktor jalan menuju bukit ini yang kurang mendukung dan juga banyak orang yang masih belum tau tempat satu ini, dengan alasan inilah kami memilih untuk mengeksplor bukit ge...

Gunung raung (extreme of java)

Pada tanggal 25 desember 2019 saya bersama satu orang teman saya yang bernama irdan mendaki ke gunung raung. Saya sedikit bercerita tentang gunung raung itu sendiri. Gunung raung adalah gunung yang masih aktif yang berada di ujung timur pulau jawa tepatnya di daerah Banyuwangi dengan ketinggian 3344MDPL. kebanyakan pendaki sering menyebutnya dengan gunung paling extrem di jawa menurut saya memang benar karena di sepanjang jalan kekuatan dan mental kita selalu di pertaruhkan dan treknya memang benar" menantang .apalagi yang konon terdengar di telinga kalangan pendaki gunung raung sendiri memiliki trek yang di beri nama siratal mustaqim .dari namanya saja membuat kita sedikit merasa tertantang atau bahkan membuat mental kita ciut karena di siratal mistaqim jalan yang kita lewati kurang lebih hanya 1-3 meter dengan kanan dan kiri kita adalah jurang dan lebih parahnya lagi jika gunung raung via kalibaru tidak memiliki sumber mata air sepanjang jalur ,jadi sudah di pastik...